Waspada! Penyakit Fisiologis Jagung Manis Juga Bisa Terjadi

Pertanianku — Ada beragam jenis penyakit jagung manis. Sebagian disebabkan oleh serangan hama. Sebagian lagi merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, cendawan, hingga virus. Namun, Anda juga harus waspada dengan penyakit fisiologis jagung manis yang bisa juga menyerang tanaman jagung.

penyakit jagung manis
Foto: pixabay

Berbeda dengan penyakit jagung lainnya, penyakit fisiologis jagung manis ini tidak disebabkan oleh patogen. Penyakit ini bisa menyerang karena banyak faktor. Faktor tersebut antara lain kekurangan air, kelebihan air, kekurangan pupuk, kelebihan pupuk, dan terpapar pestisida.

Kekeringan bisa menyebabkan tanaman berwarna hijau keabu-abuan. Selain itu, daun-daun juga mengering menjadi sebesar pensil apabila tanaman jagung manis kurang mendapat asupan air.

Udara kering menyebabkan pembentukan rambut jagung menjadi lambat. Akibatnya, persarian tidak sempurna saat pembentukan biji.

Kekurangan zat nitrogen juga bisa berdampak pada pertumbuhan jagung. Ujung daun jagung akan berwarna kekuningan dan berkembang sepanjang tulang daun utama. Tongkol jagung akibat kekurangan nitrogen ditandai dengan ukuran tongkol yang kecil, kadar protein rendah, dan ujung tongkol tidak berbiji.

Sebaliknya, tanda-tanda tanaman jagung terlalu banyak menerima asupan nitrogen bisa dikenali dari rambut berwarna hijau saat masak. Hal ini karena kadar nitrogen yang tidak seimbang dengan mineral lain dalam tanah.

Apabila tanaman mengalami kekurangan zat fosfor, daunnya akan berwarna ungu kemerahan. Terutama hal ini bisa diamati pada tanaman yang masih muda. Akibat kekurangan fosfor juga bisa terlihat dari bentuk tongkol yang kecil, kering, dan bengkok. Pembentukan biji pun jadi tidak sempurna.

Kekurangan kalium bisa ditandai dengan pembentukan tongkol yang tidak sempurna. Ujung tongkol jagung manis akan tidak berbiji penuh dan biji tersebut tumbuh jarang-jarang.

Selain itu, gangguan juga bisa disebabkan oleh zat kimia. Gangguan ini biasanya menyebabkan ujung dan tepi daun seperti terbakar. Gangguan zat kimia mengakibatkan jaringan daun mati dan daunnya bertopi putih.

Banyaknya penyakit fisiologis jagung manis ini menunjukkan bahwa perawatan jagung tidak cukup hanya dengan insektisida dan pemberian pupuk. Perlu diperhatikan juga jumlah pupuk dan zat kimia lain yang diberikan, apakah sudah sesuai dengan dosisnya atau belum.