Waspada! Serangga Biji Kakao Menyerang Saat Penyimpanan

Pertanianku — Buah kakao yang sudah dipanen akan mengalami proses pengolahan, yakni fermentasi dan pengeringan. Sebelum diolah, kakao akan disimpan selama beberapa saat terlebih dahulu di dalam ruangan penyimpanan. Kakao disimpan dalam bentuk biji kering. Pada tahap penyimpanan tersebut sangat rawan mendapatkan serangan dari serangga perusak biji kakao yang sedang disimpan. Serangga tersebut adalah Ephestia cautella.

biji kakao
foto: pertanianku

Serangga tersebut akan hidup di dalam biji dan menyebabkan biji akan saling berekatan atau saling menempel. Hal tersebut tentu saja akan merusak kualitas biji dan menyebabkan harga jual biji tersebut berkurang.

Sayap depan serangga Ephestia cautella memiliki garis berwarna terang. Setelah kawin, serangga akan meletakkan telrunya yang lengket di biji kakao yang sedang disimpan di dalam penyimpanan. Telur tersebut akan menetas setelah tiga hari kemudian dan memakan biji sehingga menyebabkan biji rusak dan mengeluarkan serbuk bekas gigitan.

Dilansir dari litbang.pertanian.go.id, Samsudin dan beberapa peneliti di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) membagikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan hama tersebut.

Cara pertama yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan lingkungan gudang. Lakukan sanitasi lingkungan yang baik dengan cara rajin membersihkan area gudang penyimpanan dan membuang tumpukan sampah yang terdapat di sekitar gudang.

Cara selanjutnya ialah menggunakan kemasan yang tebal untuk menghindari serangga meletakkan telurnya di biji kakao yang sedang disimpan.

Penataan penyimpanan di dalam gudang juga harus diperhatikan. Pastikan semua biji yang berada di dalam gudang penyimpanan tertata dengan rapi agar sirkulasi udara berjalan dengan baik dan semua biji yang disimpan mendapatkan penyinaran yang bagus.

Langkah pencegahan terakhir yang dapat dilakukan adalah mengatur biji yang keluar dan masuk gudang penyimpanan. Gunakan perangkap lampu atau perangkap feromon untuk menghindari biji dari serangan serangga.

Anda juga bisa menggunakan pengendali hama yang diekstrak dari tanaman umbi A.sativum yang memiliki persentase repelensi dan insektisidal yang tinggi terhadap larva serangga. Tanaman lain yang bisa dijadikan insektisida alami adalah daun bandotan yang sering dijumpai di lahan-lahan kosong atau tidak terawat.

Formula insektisida yang bisa Anda buat untuk mengatasi hama ini adalah daun bandotan, mimba, dan bawang putih.