Pertanianku – Semua penggemar burung sudah pasti tahu akan terjadi ganti bulu. Burung jenis apa pun, tidak terkecuali si burung cinta, akan berganti bulu setiap tahun. Burung yang sedang ganti bulu bisa digolongkan sakit. Oleh karena itu, harus ditangani secara baik dan kebutuhan nutrisinya diperhatikan. Jika tidak, bisa buruk akibatnya.
Banyak terjadi burung cinta yang begitu dikenal dan sering mendapat juara pertama ketika dikonteskan tiba-tiba tidak terdengar lagi atau menghilang tanpa jejak. Hal tersebut dapat terjadi karena performanya tidak baik lagi atau dikandangkan atau diternakkan oleh si pemilik. Bahkan, ada kemungkinan lain sang jawara mati setelah mengalami sakit parah karena ganti bulu.
Jenis burung paruh bengkok mengalami ganti bulu pada tahun pertama atau saat usianya masih setahun. Bulu yang rontok adalah bulubulu halusnya. Namun, saat usianya sekitar dua tahun, bulu yang rontok berupa bulu yang sudah tua, baik di bagian kepala, leher, sayap, dan ekor. Hal yang perlu diwaspadai adalah saat rontoknya bersamaan, baik bulu kepala, leher, dan sayapnya. Pertumbuhan bulu kepala dan leher bisa bersamaan. Namun, tidak pada bulu di bagian sayap, terutama bulu sayap primer. Bulu yang rontoknya normal akan tumbuh kembali sekitar 40—45 hari terhitung dari rontoknya bulu. Namun, bagian bulu sayap primer akan tumbuh sempurna dalam waktu lebih dari 3 bulan. Bahkan, ada yang lebih lama lagi dengan berbagai sebab, terutama perawatan dan penanganannya tidak baik.
Saat ganti bulu, terutama burung cinta dewasa yang sudah dikonteskan perlu penanganan yang ekstra hati-hati dan pemberian pakan bergizi tinggi. Tujuannya agar bulu bisa lepas dan tumbuh sempurna tanpa hambatan. Untuk menyempurnakan pertumbuhan bulunya, pemilik bisa memberikan Grovit sesuai anjuran penggunaan. Selain itu, memberikan pakan sumber kalsium, seperti kulit kerang dan kulit telur dengan mencampurkannya pada pakan biji-bijian dalam jumlah terbatas, 15% dari jumlah pakan yang diberikan. Sebelum diberikan, pastikan kebersihannya dengan cara direndam dan dicuci dengan air panas atau direbus. Selanjutnya, pakan dijemur kering atau dioven sebelum dihancurkan menjadi butiran kasar agar mudah dimakan lovebird.
Jika sedang ganti bulu, burung jangan langsung dikonteskan atau dipaksakan membawanya kontes karena pertumbuhan bulunya belum sempurna. Jika dipaksakan, suhu tubuhnya dapat meninggi karena emosinya terus memuncak, selain tidak bisa tampil maksimal. Hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan bulu yang belum sempurna. Lebih buruk lagi, kondisi fisik dan kemampuan tempurnya menurun.
Tidak jarang ganti bulu pada burung peliharaan akibat pergantian cuaca ekstrim, kegemukan, kekurangan nutrisi, dan akibat gangguan parasit. Oleh karena itu, kita harus memahami pergantian bulunya normal atau hal lainnya. Jadi, akan lebih memudahkan penanganannya jika sudah tahu penyebab terjadinya ganti bulu.
Sumber: Buku Love Bird