Pertanianku – Sebelumnya sudah dijelaskan berkaitan dengan lingkungan, baik menyangkut suhu udara dan gangguan yang bisa memperburuk kondisi cucakrawa. Faktor lain yang masih berhubungan dengan hal tersebut adalah terpaan angin kencang dan tampiasan curah hujan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kedua hal tersebut perlu diwaspadai, mengingat kondisi fisik cucakrawa cukup rentan pada gangguan kesehatan dan pada dasarnya sangat menyukai air saat di alam bebas.
Terpaan angin yang berlebihan dan tampiasan hujan saat musim hujan. Keduanya apabila tidak dihindari bisa berpengaruh buruk pada kesehatan cucakrawa, apalagi yang masih bakalan. Untuk itu, dalam menggantungkan sangkar, sedapat mungkin menghindari kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Perlakuan seperti menutup sangkar cucakrawa dengan kertas dan sejenisnya sudah cukup memadai untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Sangkar yang dibiarkan terbuka akan berakibat buruk saat terjadi hujan. Tampiasan yang mengenai tubuhnya akan merangsang cucakrawa untuk mandi. Hal seperti ini harus dihindari. Terkecuali, burung tersebut sudah cukup lama dipelihara dan sudah terbiasa kena air hujan. Namun, tetap disarankan untuk menghindarkan cucakrawa dari terpaan angin yang berlebihan dan tampiasan air hujan.
Sumber: Buku Agar Cucakrawa Rajin Berkicau