Waspdai Hama yang Sering Menyerang Tabulampot Durian

Pertanianku — Tahukah Anda bahwa durian bisa dijadikan tabulampot atau tanaman buah di dalam pot. Namun, tidak semua jenis durian dapat ditanam di dalam pot, hanya jenis durian D24 yang bisa ditanam sebagai tabulampot. Tabulampot durian juga memiliki ancaman hama yang sewaktu-waktu menyerang tanaman sehingga menyebabkan produktivitas tanaman menurun dan buah tidak bisa dinikmati.

tabulampot durian
foto: pertanianku

Sebelum terlambat, sebaiknya ketahhui beberapa hama tabulampot durian yang harus Anda waspadai. Simak ulasan berikut ini.

Ulat penggerek batang

Ulat penggerek batang atau Zeuizera coffeae dan Xyleutes leuconotus dapat menyerang batang tanaman sehingga menyebabkan timbulnya lubang-lubang kecil pada batang, dahan, atau ranting. Dari lubang tersebut keluar air dan kotoran yang berwarna kemerahan. Bagian batang yang terserang hama ini akan layu dan akhirnya mati.

Bagian yang sudah terserang harus dipangkas. Pemangkasan dilakukan 5 cm di bawah lubang. Selanjutnya, bakar batang hingga ulatnya mati. Anda juga bisa menusuk-nusukkan kawat ke dalam lubang untuk membunuh ulat tersebut. Pengendalian juga bisa dilakukan dengan menyemprotkan jamur Beauveria yang dilarutkan ke dalam air dan rinso.

Penggerek buah

Penggerek buah atau Hypoperigea leprostricta akan merusak buah durian sehingga menyebabkan daging buah tidak bisa dimakan karena ada ulat. Penggerek buah juga bisa menyebabkan buah yang masih muda rontok.

Hama ini bisa dikendalikan melalui penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Penyemprotan sudah dapat dilakukan saat buah masih berbentuk pentil hingga dua minggu sebelum panen.

Ulat penggerek bunga

Ulat penggerek bunga atau Prays citry merupakan larva dari kupu-kupu yang sering Anda lihat di sekitar tabulampot durian. Hama ini akan menyerang tanaman yang baru saja berbunga dan akan hinggap di bagian kuncup bunga serta calon buah. Kuncup yang sudah terserang akan rusak dan putiknya berguguran.

Hama ini harus segera dikendalikan agar tidak membuat bunga rusak sehingga pohon bisa berbuah. Hama ulat penggerek bunga bisa dikendalikan melalui penyemprotan pestisida dengan dosis sesuai anjuran.