Pertanianku — WeRise atau Weather-rice–nutrient integrated decision support system merupakan aplikasi yang dibangun dengan sistem crop modeling. Aplikasi ini dibuat untuk membantu petani memprediksi kondisi cuaca, teknik budidaya, serta performa varietas padi di lahan tadah hujan.

Petani yang bertani di area tadah hujan bisa membuat rencana dan memprediksi periode menanam dari informasi cuaca serta anjuran tanam yang ditampilkan dalam aplikasi tersebut. Melalui aplikasi ini, petani bisa mengambil keputusan terbaik untuk menentukan waktu tanam, varietas padi yang sesuai, dan teknik budidaya yang harus dilakukan.
WeRise telah dikembangkan sejak 2017 oleh IRRI-Japan Collaborative Research Project (IJCRP) dan beberapa negara mitra, salah satunya Indonesia. Mitra pengembangan yang berasal dari Indonesia adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi).
Plt. Kepala BB Padi, Dr. Priatna Sasmita mengatakan bahwa Balitbangtan sangat mendukung pengembangan aplikasi ini untuk memudahkan proses bertani di masa yang akan datang.
“Partisipasi peneliti dari berbagai institusi sangat diperlukan agar keberlangsungan proyek bisa meluas ke provinsi lain untuk mencakup lebih banyak wilayah sawah tadah hujan di Indonesia,” tutur Priatna Sasmita seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Aplikasi WeRise dinaungi oleh CCADS-RR (Climate Change Adaption through development of a Decision Support tool to Guide Rainfed Rice Production) Project. Setelah selesai dikembangkan, aplikasi ini akan diserahkan oleh IRRI kepada negara mitra agar bisa dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi lebih canggih.
Prof. Dr. Hasil Sembiring, perwakilan dari International Rice Research Institute (IRRI) mengingatkan kepada para peneliti untuk terus mendorong penggunaan dan penyebaran aplikasi ini ke berbagai wilayah sawah tadah hujan di Indonesia. Prof. Sembiring juga mengajak kepada peserta untuk berkontribusi dalam pengembangan WeRise agar evolusi teknologi menjadi lebih efektif.
Dr. Keiichi Hayashi, pemimpin proyek dari Japan International Research Center for Agricultur Science (JIRCAS) berharap aplikasi WeRise bisa dikembangkan di area sawah tadah hujan di Indonesia dan hasil pengembangan aplikasi tersebut bisa digunakan sebagai percontohan untuk negara mitra lainnya.