Wisdom, Burung Tertua di Dunia yang Bertelur pada Usia Ke-67

Pertanianku Wisdom, burung tertua di dunia kembali ke sarangnya dan bertelur di usianya yang ke-67. Burung albatros ini benar-benar mendobrak ‘norma’ spesiesnya.

Wisdom, burung tertua di dunia
Foto: Google Image

Pasalnya, umur burung albatros biasanya hanya mencapai 50 tahun. Namun, Wisdom bahkan masih bisa bertelur hingga 67 tahun. Hal ini pun jadi semakin mengesankan setiap tahunnya.

“Belum pernah terjadi sebelumnya ada seekor burung berusia 67 tahun yang masih bereproduksi,” kata Kate Toniolo, dari Marine National Monument yang menjadi tempat tinggal Wisdom.

Wisdom pertama kali mendapat ‘tanda pengenalnya’ pada 1956 yang diberikan oleh ahli burung Chandler Robbins. Saat itu, umur Wisdom diperkirakan sekitar 6 tahun. Umur burung memang sulit dipastikan kecuali jika mereka ditemukan ketika masih sangat muda.

Wisdom tidak pernah terlihat lagi hingga 2002 lalu. Ketika Robbins menemukannya, Robbins menandai ulang Wisdom. Setelah itu, barulah Wisdom muncul secara rutin. Setiap tahun, bersama dengan jutaan albatros lain, Wisdom kembali ke sarangnya di Marine National Monument di Midway Atoll.

Burung ini mudah dikenali karena selalu kembali ke sarang yang sama. Ia pun selalu bertelur setiap tahunnya sejak 2006.

Fish and Wildlife Services Amerika Serikat melihat Wisdom dan pasangannya, Akeakamai, pada November 2017. Mereka memastikan bahwa di Desember, Wisdom sedang mengerami sebuah telur. Albatros tidak mengalami menopause seperti manusia. Oleh sebab itu, wajar jika Wisdom terus menghasilkan keturunan di usia lanjut sekali pun.

Wisdom dan Akeakamai bergantian menjaga telur tersebut ketika salah satu dari mereka mencari makanan. Telur burung perlu dierami 60—64 hari. Jadi, bayi Wisdom ini mungkin baru bisa ditemui pada Februari.

Jenis albatros ini juga terkenal setia dengan pasangannya. Mereka menjalani hubungan monogami dengan partner yang sama bertahun-tahun. Bahkan, saat pasangannya meninggal, albatros akan berduka selama 1—2 tahun.

Jumlah albatros mengalami penurunan pada 1990-an dan awal 2000-an. Mereka masuk dalam daftar hewan yang terancam punah akibat campur tangan manusia, konsumsi plastik, keracunan timah, dan kecelakaan dengan pesawat terbang. Oleh sebab itu, setiap telur yang mereka lahirkan sangatlah berarti.

“Satu telur berpengaruh pada keseluruhan populasi albatros. Sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup koloni,” kata Bob Peyton, Project Leader Fish and Wildlife Service AS di Midway Atoll Refuge.