Pertanianku – Berawal dari penjual dan penyedia perlengkapan berkebun, mengantarkan Doni Ferysandi menjadi pelestari bibit tanaman buah-buahan lokal yang kini keberadaannya semakin sulit dijumpai. Usaha yang dijalankan Doni sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Kini usaha itu sudah berkembang hingga Doni mengaku sanggup menyediakan 21 jenis bibit buah-buahan langka.
“Ide awal munculnya ketika ada yang mencari bibit buah bisbul dan sawo kecik untuk penghijauan taman kota di kawasan BSD. Akhirnya saya sanggupi masing-masing sebanyak 100 bibit,” ungkap Doni.
Adapun bibit-bibit tersebut, yaitu gabungan dari dua pohon kayu dan 19 tanaman buah langka seperti buni, lobi-lobi, rukem, buni kraton, gowok, jamblang, ihau, matoa, saninten, sawo kecik, sawo durian, kapel, mundu, bisbul, gandaria, namnam, keben, kleco, nagasari, kayu hitam ebony dan kayu arang. Doni mengaku, dari sekian banyak jenis tanaman buah yang ditawarkan, bibit buah jamblang merupakan yang paling sering diburu pembeli.
“Saya sering dapet telepon dari pembeli yang cari bibit jamblang, meski jumlah bibit yang dibeli sedikit paling hanya 1 atau 2 polybag namun, permintaannya terus ada. Mungkin banyak orang mencari pohon jamblang untuk sekedar nostalgia mengingat masa kecil dimana pohon jamblang masih mudah dijumpai,” ujar Doni. Harga yang ditawarkan Doni untuk bibit buah langkanya bervariasi tergantung dengan ukuran dan jenis buah.