Yangmei, Stroberi dari Asia Timur

Pertanianku — Punya banyak nama, Myrica rubra banyak dikenal di wilayah Asia Timur. Di Cina, tanaman berbuah merah yang satu ini dikenal dengan nama yangmei. Sementara di Jepang, Anda bisa mengenali tanaman ini sebagai yamamomo.

Myrica rubra
Foto: pixabay

Pohon dari tanaman ini merupakan jenis tanaman subtropis. Myrica rubra akan tumbuh baik pada tanah yang berpasir, tanah liat, ataupun tanah lempung. Namun, pohon ini akan lebih optimal tumbuh pada tanah yang dikeringkan dengan baik, pH cenderung netral hingga asam dan tanah yang lembap.

Di daerah asalnya di Tiongkok, tanaman ini telah ditanam setidaknya selama 2000 tahun. Kebanyakan, tanaman yang satu ini dibudidayakan di daerah selatan Sungai Yangtze. Idealnya, pohon ini tumbuh di hutan-hutan yang terdapat di lereng gunung pada ketinggian 100—1.500 meter.

Pohon perdu ini hanya bisa tumbuh hingga 15 meter. Namun, tanaman Myrica rubra bisa tetap hijau sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim. Oleh karena itu, keberadaannya sering dimanfaatkan untuk membuat kebun taman klasik ala Asia Timur. Sudah sejak lama Myrica rubra digunakan sebagai tanaman hias.

Tak hanya di Cina, budidaya tanaman ini juga dilakukan di Jepang, tepatnya di prefektur Kochi dan prefektur Tokushima. Tanaman indah yang satu ini juga muncul dalam karya sastra Jepang, yakni berupa puisi lama.

Selain dimanfaatkan untuk tanaman hias, pohon Myrica rubra juga bisa dimanfaatkan kayunya. Kulit kayu biasa digunakan dalam perawatan saat keracunan arsenik, luka, dan penyakit kulit.

Bunga dari tanaman ini berumah satu, masing-masing merupakan jantan atau betina. Namun, kedua jenis kelamin bunga bisa ditemukan dalam satu pohon yang sama. Penyerbukannya pun cukup menggunakan angin.

Ketika berbuah, akan tampak buah yang berwarna merah tua hingga ungu kemerahan gelap. Jika tertarik, Anda bisa mencoba buah ini karena buah Myrica rubra aman untuk dimakan. Aroma buah ini cukup segar dengan rasa manis yang cukup tajam dengan sedikit asam.

Buah berukuran 2,5 cm ini akan cepat sekali membusuk sehingga tidak diperjualbelikan secara komersial. Namun jika dikonsumsi, dampaknya bisa menambah nafsu makan dan membantu pencernaan menjadi lebih baik.

Tak hanya buah, bagian bijinya pun bisa dikonsumsi. Biji ini digunakan dalam perawatan kaki yang berkeringat. Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk meredakan kolera, penyakit jantung ringan, hingga sakit perut.