Pertanianku – Berbicara mengenai perlengkapan atau aksesoris burung berkicau memang tidak ada habisnya. Kerodong atau sarung penutup sangkar burung menjadi salah satu aksesoris burung kicau yang beragam. Salah satu pelaku usaha yang terjun menggeluti usaha ini adalah Danang Setiawan. Danang mengatakan, pelaku usaha pembuatan kerodong burung seperti dirinya ini masih bisa dihitung dengan jari. Oleh karena itu, peluang usaha pembuatan sangkar masih sangat menjanjikan untuk dijalankan.
“Modal utama dalam menjalankan usaha ini adalah keahlian dalam menjahit dan mengerti dengan karakter burung berkicau, sehingga dalam membuat kerodong dapat disesuaikan dengan karakter burung,” ungkap Danang. Biaya awal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, karena tergantung pada jumlah sangkar yang akan dibuat saat awal usaha.
“Seperti misalnya dengan modal Rp5 juta yang digunakan untuk membeli mesin jahit dan bahan baku kerodong pelaku usaha sudah bisa memulai usaha,” ujar Danang. Dalam membuat kerodong burung ini, setiap kerodong harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat membuat burung tenang dan merasa terlindung serta tetap bisa menikmati sirkulasi udara dengan baik.
“Kerodong yang baik menggunakan kain dengan serat yang tidak rapat sehingga sinar dari luar masih bisa masuk ke dalam dan burung juga masih bisa melihat makanan dan minumannya serta suasana di luar sangkar. Adapun untuk bahan yang bisa digunakan untuk membuat kerodong ini antara lain bahan rayo, katun, dan polystar,” jelas Danang. Soal kendala biasanya terletak pada harga bahan kain yang tidak stabil sehingga berpengaruh pada ketentuan harga. “Selain itu biaya pengiriman untuk daerah timur yang tidak semurah harga pengiriman Jawa dan Sumatera,” tambah Danang.