Yuk, Buat Kebun Sayuran Mini di Halaman Rumah!

Pertanianku — Bercocok tanam di lahan yang sempit tentunya memerlukan kreativitas. Vertikultur merupakan salah satu langkah berkebun untuk para penyuka bertanam sayuran di halaman rumah. Cara ini menampilkan kebun sayuran mini yang juga sangat bermanfaat bagi Anda.

kebun sayuran mini
Foto: Shutterstock

Di samping untuk estetika lingkungan yang nyaris seperti struktur tanaman hias, sayuran hasil dari berkebun dengan teknik vertikultur dapat digunakan untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Vertikultur merupakan metode tanam yang menunjukkan media tanam dan tanamannya ke arah atas ini dapat menjadi pilihan yang menarik.

Sistem ini juga mudah diterapkan siapa pun. Bahkan, dapat dibilang selaku solusi bertanam di masa yang akan datang. Teknik menanam di lahan sempit ini aman bagi lingkungan dan hemat lahan. Apalagi, media tanamnya pun mudah dipindah-pindah dan praktis.

Ragam tanaman sayuran seperti kangkung, pakcoy, peterseli, dan seledri dapat dikembangkan dengan teknik vertikultur. Malah, tak cuma tanaman sayuran, tanaman pangan, hortikultur, dan tanaman umbi-umbian pun dapat tumbuh baik dengan sistem ini.

Nah, berhubungan dengan masa panen, teknik vertikultur hampir serupa dengan sistem bercocok tanam konvensional. Misalnya saja, tanaman selada dan sawi mempunyai masa panen selama 40 hari serta tanaman lombok memerlukan waktu kira-kira 90 hari. Namun, ada berbagai keunggulan lain dari sistem vertikultur seperti perawatannya mudah, hemat pupuk, air, dan lahan.

Malah bila ditekuni metode tanam vertikultur dapat memberikan peluang bisnis. Wadah/tempat yang banyak digunakan untuk bertanam dengan sistem vertikultur ialah pipa paralon (PVC) yang memiliki ukuran panjang ± 2 meter.

Dalam pengaplikasiaannya, ukuran paralon diterapkan dengan cara yang berbeda-beda sesuai ukuran dan jenis tanaman yang dibudidayakan. Paralon berukuran sedang akan klop bila ditanami peterseli, kangkung, pakcoy, seledri, dan caisim karena akar tanaman tersebut berukuran kecil.

Jarak antartanam di antara lubang yang satu dengan lainnya umumnya berukuran 20—25 cm. Akan tetapi, spesial tanaman cabai dibutuhkan jarak tanam yang lebih renggang (mempergunakan paralon spiral) supaya tajuk tanaman yang satu dengan yang lainnya tidak terlampau rimbun dan tidak bertemu.

Anda membutuhkan gergaji dan panas api untuk melubangi paralon jarak 20—25 cm dan lebar garisnya 10 cm. Garis-garis itu dibuat berselang-seling. Sesudah semua garis itu jadi, digergaji menurut ukuran. Selanjutnya, sisi bagian atas garis yang tadi digergaji dipanaskan hingga sedikit lunak, lantas ditekuk ke dalam memakai botol beling bekas. Sementara, di bagian bawah paralon sebaiknya diberi adonan semen (dicor) dengan diwadahi ember/baskom bekas.

Selain menggunakan paralon, Anda juga dapat mencoba sistem vertikultur memakai kotak bekas tempat telur, bambu, talang air, botol bekas, jerigen bekas, dan lainnya. Cara ini dapat Anda kembangkan dan diselaraskan menurut kekreatifan setiap pembudidaya tanaman.