Pertanianku – Udang galah merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang bisa dikonsumsi. Saat ini penggemar udang galah terbilang cukup banyak. Jika tertarik menjalankan usaha budi daya udang galah, Anda harus menguasai teknik budi daya uang galah dengan baik. Dengan teknik yang baik, udang galah yang dihasilkan pun akan optimal. Berikut teknik budi daya udang galah yang perlu Anda ketahui.
Teknologi budi daya udang galah
Pendederan atau pembenihan dan pembesaran adalah dua tahapan budi daya udang galah yang dapat dioptimalkan agar menghasilkan panen yang maksimal. Pendederan menggunakan dua cara. Pertama, indoor dengan sistem air tersirkulasi. Kedua, teknik budi daya udang galah di kolam tanah atau keramba jaring apung. Tahapan budi daya selanjutnya adalah pembesaran yang menggunakan dua cara, yaitu pembesaran di tambak pasang surut dan pembesaran di tambak darat dengan kadar garam kurang dari 10 permil.
Mempersiapkan kolam
Kolam atau tambak hendaknya dibuat dengan bentuk memanjang agar mempermudah sirkulasi oksigen saat air mengalir. Kolam perlu diberikan pematang yang cukup kuat dengan lebar 1 meter atau lebih. Selain itu, letakkan juga shelter sebagai tempat perlindungan saat udang melakukan proses molting. Shelter bisa dibuat dari pelepah daun kelapa.
Lokasi strategis untuk budi daya udang galah
Lokasi yang tepat untuk budi daya udang galah adalah dataran rendah dengan ketinggian 400 m dpl. Tanah harus berlumpur dan berpasir, dan juga bebas banjir. Tingkat pH yang baik adalah 7—8. Oleh karena udang membutuhkan air yang mengalir, harus ada sumber air yang dapat dialirkan ke kolam.
Mempersiapkan benih
Bibit udang galah yang baik adalah jenis murni monospecies Macrobrachium Rosenbergii. Ciri bibit yang bagus dikembangbiakan adalah bebas cacat fisik dan parasit, bergerak aktif, dan mempunyai ukuran yang sama. Sebelum menebar bibit udang galah, hendaknya diaklimatisasi dahulu. Caranya, rendam kantung berisi bibit udang galah di dalam kolam selama 15 menit, lalu buka penutup kantung selama 15 menit dan tumpahkan secara perlahan. Usahakan bibit udang berenang sendiri keluar dari kantung agar mudah menyesuaikan diri dengan keadaan kolam dan lingkungan.
Pemberian pakan
Pakan yang digunakan ada dua macam, yaitu pakan alami dan pelet. Pakan alami didapat dari fitoplankton yang dapat dikembangbiakan dengan cara menabur pupuk kandang. Pelet diberikan dua kali sehari pada sore dan malam hari saat udang sangat aktif. Jumlah pelet yang diberikan adalah 5% dari berat udang keseluruhan dan juga disesuaikan dengan umur udang sejak proses pembibitan.
Penyakit udang galah
Penyakit utama yang menyerang udang galah adalah blackspot yang disebabkan oleh jamur. Untuk mengatasi penyakit ini, berikan obat anti-bacterial atau antibiotika dan fungisida ke seluruh kolam. Akan tetapi, proses ini biasanya sangat mahal biayanya. Selain itu, penyakit ini juga lebih banyak terlambat untuk dideteksi. Untuk mengurangi biaya, kita bisa mengeringkan kolam dan memulai dari awal dengan teknik budi daya udang galah yang lebih baik.
Pemanenan
Pemanenan udang galah dapat dilakukan setelah 3—5 bulan masa pemeliharaan. Untuk mendapatkan hasil yang layak jual, kita bisa memilih udang dengan jumlah 30—40 ekor per kg, yaitu standar ukuran pasar. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat suhu lingkungan masih rendah dan udang tidak terlalu aktif sehingga mudah ditangkap.