Pertanianku – Susu merupakan minuman wajib bagi semua orang. Susu sendiri diketahui mengandung kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh. Susu sendiri terdiri atas beberapa macam seperti susu bubuk dan juga susu kental manis.
Sebagian orang lebih memilih mengonsumsi susu bubuk ketimbang susu kental manis. Hal ini karena adanya kekhawatiran sebagian orang yang menyebut minum susu kental manis tidak sehat. Sebagian lainnya lebih memilih susu kental manis karena dirasa harganya lebih terjangkau dibanding susu bubuk.
Padahal, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menganggap beredarnya isu susu kental manis tidak sehat merupakan kekhawatiran yang semestinya tidak terjadi.
Ardiansyah mengatakan, susu kental manis maupun produk susu lain yang berada di masyarakat saat ini sudah melalui uji kesehatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut dia, selama belum ada pernyataan dari BPOM bahwa suatu produk tidak layak dikonsumsi, maka masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsinya.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak-pihak yang merasa suatu produk bermasalah untuk dikonsumsi melapor ke BPOM. Hal itu dianggap lebih cerdas ketimbang menyebarkan isu melalui media yang justru kontraproduktif.
“Kalau memang tidak aman dikonsumsi lapor BPOM, kalau semua cuma beropini di publik malah bikin kacau,” tambahnya.
Menurut Ardiansyah, BPOM sudah mengeluarkan ketentuan dalam menetapkan kelayakan sebuah produk untuk dikonsumsi. Susu kental manis pun sudah melalui tahap itu sehingga tidak masalah untuk dikonsumsi.
Produk ini dapat menjadi sumber nutrisi sekaligus pelengkap produk olahan lain. Beberapa kalangan sempat menilai kandungan gula antara 40 persen sampai 60 persen dalam susu kental manis tidak baik. Namun, Achmad Syafiq, Pakar Gizi Universitas Indonesia memastikan keberadaan gula diperlukan oleh tubuh dan tidak berbahaya sepanjang dikonsumsi secara proporsional.
Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, dr. Diana Suganda, M.Kes, Sp.GK, menambahkan susu mengandung gizi berupa makronutrien dan mikronutrien yang penting bagi tubuh. Dua aspek gizi itu dianggap merupakan faktor utama untuk menjaga proses metabolisme tubuh.
Menurut Diana, saat ini susu merupakan elemen penting yang mesti dikonsumsi siapa pun. Karena itu, dia tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa keberadaan susu merupakan minuman untuk sekedar melengkapi kebutuhan gizi.
Karena itu, dia berharap agar tren mengonsumsi susu terus ditingkatkan agar kebutuhan gizi masyarakat bisa terjaga. Terlebih lagi tingkat konsumsi susu penduduk Indonesia cenderung lebih rendah ketimbang negara lain di Asia Tenggara.
“Jadi masyarakat masih belum banyak yang sadar akan pentingnya minum susu dan ini mesti terus disosialisasikan,” tegasnya.
Konsumsi susu kental manis yang beberapa waktu terakhir dianggap tidak baik dikonsumsi menurut Diana tidak sepenuhnya benar. Sebagai produk turunan susu, Diana menyebut susu kental manis aman untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.