Pertanianku – Red nose tetra merupakan ikan hias yang memiliki warna bening mengkilat dengan warna merah pada muka. Ikan red nose berasal dari Amerika Selatan yang populer di kalangan pecinta akuarium. Ikan ini termasuk jenis ikan tetra yang memiliki panjang sampai 5 cm. Nama lain dari red nose tetra adalah rummy nose tetra atau firehead tetra.
Ikan firehead tetra memiliki bentuk torpedo yang warna tubuhnya adalah warna keperakan tembus tergenang di beberapa spesimen dengan warna kehijauan pada sisiknya.
Sirip ini dihiasi garis horisontal hitam putih, dan warna merah pada operkulum atau piring insang ke bagian anteriormost dari tubuh yang tepat.
Ikan red nose suka bergerombol dengan jumlah di atas 6 ekor. Ikan ini dapat hidup di bawah 33°C dan dapat tumbuh optimal dan berkembang biak. Ikan ini membutuhkan air yang lembut seperti air asam jika ingin dibudidayakan. Ikan ini lebih suka hidup di tempat yang banyak tanaman berdaun lembut seperti cabomba.
Red nose merupakan jenis ikan omnivora yang dapat hidup di akuarium sampai umur 6 tahun. Makanan umum yang digunakan dapat berupa pakan alami atau pakan buatan berupa pelet.
Red nose jantan tampak lebih merah serta jelas dibanding betinanya. Ada tiga bercak hitam berselingan dengan warna putih. Tubuh ikan red nose betina memiliki ukuran lebih besar. Dan akan masak gonad pada umur 5 bulan.
Ikan red nose akan terlihat stres saat warnanya mulai pudar atau hilang warna merahnya. Kelebihan nitrik pada tingkat gawat dapat menjadi salah satu alasan ikan ini stres. Kepucatan pada kepala merupakan sinyal pada aquascape agar dilakukan pengecekan parameter air, dan perlu dilakukan penyesuaian untuk ikan red nose tersebut.