Pertanianku — Petani memiliki tantangan tersendiri di setiap musim tanam. Pada musim hujan, biasanya terjadi ledakan penyakit terutama yang berkaitan dengan jamur. Salah satunya, penyakit antraknosa atau patek. Penyakit patek ini hampir selalu menyerang, terutama pada tanaman cabai atau tomat yang buahnya sudah besar.
Pada musim hujan, seringkali kerusakannya parah sekitar 80—100 persen. Bayangkan saja bagaimana perasaan Anda jika buah yang seharusnya bisa segera dipanen tiba-tba membusuk dan mengering? Impian tentang hasil yang melimpah dan memetik hasil kerja keras musnah begitu saja.
Nah, sebenarnya apa penyakit patek itu? Lalu, apa penyebabnya?
Penyakit antraknosa atau patek adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici (pada cabai). Jamur ini berkembang pesat pada lingkungan yang lembap dan basah. Kondisi ini tentu lebih banyak ditemui pada saat musim hujan berlangsung.
Sebenarnya, tak hanya di musim hujan, patek juga bisa menyerang tanaman saat musim kemarau apabila kondisinya memungkinkan. Misalnya, saat ada fenomena kemarau basah atau badai La Nina.
Penyakit patek umumnya menyerang pada hampir semua bagan tanaman, mulai dari ranting, cabang, daun, dan buah. Fase serangannya pun mulai sejak fase perkecambahan, fase vegetatif (pertumbuhan) sampai fase generatif (pembuahan).
Colletotrichum capsici menginfeksi dinding sel tanaman. Pada fase perkecambahan, serangannya menyebabkan tanaman gagal berkecambah. Sementara, pada fase generatif, jamur ini menyebabkan buah yang hendak dipanen menjadi busuk dan mengering.
Tanaman yang terserang penyakit patek akan menunjukkan ciri-ciri, yaitu pada buah ada bercak melingkar, cekung berwarna cokelat pada pusatnya serta berwarna cokelat muda pada sekeliling lingkarnya. Pada perkembangannya, bercak tersebut akan meluas kemudian menyebabkan buah membusuk kering dan jatuh.
Penyakit patek ini memiliki tanaman insang yang cukup beragam. Selain pada cabai atau tomat, tanaman yang menjadi sasaran serangannya penyakit patek ini antara lain paprika, semangka, buah naga, melon, mentimun, bawang merah, buncis, dan mangga.