Yuk, Ketahui Kendala dan Risiko Budidaya Jamur

Pertanianku — Budidaya jamur kini tengah menjadi tren karena mudah diaplikasikan dan keuntungannya cukup menggiurkan. Akan tetapi, disamping kelebihannya, terdapat kendala dan risiko budidaya jamur yang sering dikeluhkan calon pembudidaya.

kendala dan risiko budidaya jamur
Foto: Google Image

Lantas, apa saja kendala dan risiko yang perlu diketahui dalam budidaya jamur?

Satu hal yang cukup memberatkan para pembudidaya jamur ialah membuat bangunan kumbung. Hal tersebut memakan investasi yang cukup besar.

Meski demikian, karena bangunan kumbung bisa dipakai bertahun-tahun, maka tidak akan menambah biaya produksi selama masa operasional. Jadi, dapat dikatakan bahwa bisnis jamur hanya terasa mahal di awal.

Untuk menyiasatinya, pembudidaya bisa membangun kumbung dari bahan-bahan sederhana yang mudah didapat, misalnya bambu, paranet, dan lain sebagainya. Jika masih belum sanggup untuk menyediakan bahan-bahan tersebut, Anda bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah untuk dijadikan kumbung.

Jika bisnis sudah mulai berkembang dengan penghasilan yang cukup, maka Anda bisa mulai membuat kumbung yang lebih besar untuk bisnis jamur Anda.

Investasi yang dirasa cukup besar itu akan tertutupi dengan besar keuntungan yang didapat. Sebab, hasil panen melimpah, mengingat penempatan baglog jamur dalam kumbung bisa secara bertingkat (vertikal).

Hama penyakit masih bisa teratasi dengan menjaga kebersihan tempat, penggunaan pestisida atau cairan hormon. Seperti yang dilakukan Triono UP, yang menggunakan feromon (cairan hormon perangkap hama) sehingga tidak perlu lagi menggunakan pestisida.

Selain itu, menjaga kelembapan tempat tumbuh jamur juga sangat penting. Jangan sampai jamur kekurangan air atau kehilangan kelembapan. Pasalnya, untuk menunjang tumbuhnya badan jamur, dibutuhkan kelembapan yang tinggi.