Pertanianku – Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan jengkol. Sebagian masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi jengkol hanya menyebabkan mulut seseorang menjadi bau. Namun, disisi lain, tidak sedikit juga masyarakat yang tetap suka memakan jengkol meskipun tahu bahwa mereka akan terkena efek bau mulut yang timbul setelahnya.
Terlepas dari efek bau yang mengganggu bagi yang mengonsumsinya, Anda perlu mengetahui bahwa di balik baunya yang tidak sedap, ternyata jengkol memiliki banyak kandungan protein, zat besi, vitamin c, dan kalsium yang baik bagi tubuh.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Diani Adrinan, SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari pakar spesialis klinik dari RS Pusat Pertamina, jengkol memiliki kandungan protein nabati yang tinggi bahkan melebihi kacang kedelai, yaitu 23,3 gram per 100 gram dan berfungsi sebagai pembangun hormon dan sistem imun. Zat besi dalam jengkol adalah 4,7 gram per 100 gram jengkol dan bermanfaat bagi Anda yang memiliki anemia. Untuk vitamin, yang paling banyak terkandung dalam jengkol adalah vitamin c, yaitu 80 mg dalam 100 gram biji jengkol. Sementara untuk kalsium, 140 mg kalsium pada setiap 100 gram jengkol.
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk tubuh, jengkol tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebih. Hal itu disebabkan karena jengkol mengandung asam jengkolat yang menyebabkan protein tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga pengkonsumsi jengkol berlebih akan mengalami keracunan. Untuk itu bagi Anda yang hobi mengonsumsi jengkol tetaplah harus bisa menjaga porsi jengkol yang Anda konsumsi. Konsumsilah dengan wajar dan tidak berlebihan