Pertanianku – Jeruk dekopon merupakan salah satu varietas jeruk yang terbilang baru. Jeruk ini termasuk jeruk yang masuk kategori premium, termasuk di Jepang sekali pun.
Sekilas, memang tidak ada yang berbeda saat melihat buah jeruk dekopon. Namun, jika dilihat lebih dekat pada sisi ujungnya, jeruk ini memiliki semacam bagian yang menonjol yang menjadi ciri khas dari jeruk satu ini. Selain tanpa biji, kulit yang tebal, rasa yang manis dan ukuran buah yang jumbo menyerupai buah pir menjadi pesona tersendiri bagi jeruk dekopon.
Ditilik dari sejarahnya, dekopon merupakan jeruk asal Jepang hasil persilangan dari kiyomi dan ponkan. Menurut Syah Angkasa, pemerhati pertanian, nama asli jeruk ini adalah shiranui, sedangkan dekopon sendiri merupakan sebuah nama dagang.
“Di Indonesia, jeruk ini banyak ditemui di daerah Lembang, Bandung, karena jeruk dekopon memang memiliki corak buah yang hanya dapat tinggal di dataran tinggi. Kalau di dataran rendah warnanya kuning. Kalau di daerah dingin mestinya dengan budidaya yang bagus warnanya akan orange. Kalau di dataran rendah kulitnya jadi pucat dan keriput,” kata Syah.
Menyoal teknis budidayanya, Syah menuturkan bahwa jeruk dekopon juga termasuk tanaman genjah, atau tanaman yang cepat berbuah.
“Ini bisa berbuah hanya dalam satu atau dua tahun,” lanjutnya.
Namun, Syah mengatakan, jika ingin membiarkan jeruk dekopon ini berbuah, sebaiknya tunggu hingga batang penopang jeruk cukup kuat. Itu karena jeruk yang ukurannya cukup besar, yakni bisa mencapai satu kilogram ini, bisa membuat batang yang kecil menjadi melengkung dan berisiko patah.
“Lebih bagus dipangkas atau dirompes pada saat masih bunga, karena bunga dan buah itu menguras energi yang ia manfaatkan untuk pertumbuhannya,” paparnya.
Sementara itu, menurut Deni Hadian, pembibit jeruk dekopon asal Bogor, kelebihan lain yang menjadi daya tarik dekopon ialah pertumbuhan yang cepat, apalagi bila dilakukan dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik.
“Pohon jeruk dekopon dapat berbuah perdana pada usia sekitar 2 tahun sejak usia tanam. Selain harga buah yang mahal, harga bibit jeruk ini pun sangat menjanjikan,” tambah Deni.
Soal harga, untuk bibit pohon dekopon berusia 4—6 bulan, Deni membanderolnya dengan harga Rp45.000 per bibit. Diakuinya, jika pembelian dalam jumlah besar minimal 100 pohon, akan mendapatkan harga lebih murah, sekitar Rp25.000 per bibit pohonnya.
Nah, apakah Anda tertarik untuk membudidayakan jeruk dekopon?