Tradisi Makan Ikan Bandeng di Perayaan Imlek

Pertanianku – Seluruh masyarakat keturunan Tionghoa hari ini merayakan tahun baru Cina atau Imlek. Perayaan Imlek bagi masyarakat keturunan Tionghoa menjadi perayaan yang sangat spesial. Disamping sebagai warisan leluhur, hal ini juga sebagai penanda munculnya keberuntungan baru di pergantian tahun.

Saat perayaan Imlek, seluruh masyarakat keturunan Tionghoa akan merayakannya bersama keluarga. Pada perayaan ini ada satu tradisi, yaitu makan bersama keluarga. Perayaan tahun baru Cina identik dengan pesta makanan yang beragam. Makanan yang disajikan pada saat perayaan Imlek biasanya makanan yang memiliki makna serta dapat memberikan keberkahan dan keberuntungan saat Imlek tiba.

Di antara makanan yang khas dan selalu ada dalam hidangan perayaan tahun baru Cina, salah satunya adalah ikan bandeng atau yang dikenal dengan istilah Nian-Nian Yu Yi. Ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia ini memang begitu spesial bagi orang keturunan Tionghoa. Ikan ini dipercaya oleh masyarakat Cina bisa mendatangkan keberuntungan saat perayaan Tahun Baru Cina. Bukan hanya itu, memakan ikan bandeng saat Imlek juga bisa mendatangkan umur panjang sesuai dengan tradisi dan budaya Tionghoa.

Makan ikan bandeng saat makan besar bersama keluarga di rumah ataupun di restoran merupakan tradisi turun menurun sejak zaman para leluhur masyarakat Tionghoa.

Tradisi makan ikan bandeng atau Nian-Nian Yu Yi, memiliki makna yakni kebahagiaan atau keberuntungan. Menurut kepercayaan masyarakat keturunan Tionghoa, ikan adalah simbol kebahagiaan dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. Namun, ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik. Jadi, kalau bagian atasnya sudah habis. Anda tak boleh mengambil daging di sisi lainnya dengan membalik ikan. Menurut tradisi, ikan juga tidak boleh dihabiskan sekaligus pada hari itu, melainkan disisakan untuk keesokan harinya. Tradisi ini melambangkan nilai tambah untuk tahun berikutnya.