Pertanianku — Ikan cupang merupakan ikan hias yang sudah memiliki banyak penggemar karena bentuknya yang indah, bahkan saat ini ternak ikan cupang bisa menjadi ladang usaha yang menjanjikan. Tak sedikit orang yang memelihara ikan cupang karena cara perawatan yang mudah. Anda bisa memberikan pakan alami cupang yang tersedia di sekitar tempat tinggal. Berikut ini beberapa jenis pakan alami ikan cupang.
Jentik nyamuk
Zaman dulu banyak orang memelihara cupang untuk dimanfaatkan sebagai pemakan jentik nyamuk yang berada di kolam penampungan air. Orang-orang lebih mengenalnya dengan istilah encuk atau uget-uget. Tubuh jentik nyamuk terlihat berulir dengan warna kelabu kehitaman. Panjang tubuhnya sekitar 10—25 mm dengan siklus hidup sekitar 5—6 hari.
Anda bisa menemukan jentik nyamuk di kubangan air dan diambil dengan serok berbahan kain kasa halus. Hasil serokan sebaiknya dibersihkan sebelum diberikan kepada ikan. Jika tidak dibersihkan terlebih dahulu, jentik yang baru didapatkan akan sulit dicerna oleh anak ikan sehingga dapat menimbulkan kesulitan saat pembuangan kotoran. Hal tersebut akan menyebabkan ikan lebih mudah terkena penyakit perut kembung.
Kutu air
Pakan alami ikan cupang lainnya adalah kutu air yang bisa diberikan pada ikan cupang adalah Daphnia sp. Kutu tersebut merupakan jasad renik berukuran 0,2—0,5 mm dan tubuhnya terlihat berwarna kemerahan. Kutu air akan hidup mengambang di permukaan air sehingga permukaan akan tampak berwarna kemerahan.
Kutu air yang baru didapatkan dari alam harus ditampung terlebih dahulu dalam wadah berisi air yang sebelumnya sudah diberikan antibiotika. Tujuannya adalah untuk mencegah serangan bakeri dan jamur yang terbawa oleh kutu air.
Cacing sutera
Cacing sutera lebih dikenal dengan nama cacing rambut karena terlihat seperti rambut. Cacing ini hidup bergerombol dalam lumpur sungai dan mudah dijumpai di tepian sungai kecil yang dangkal dan keruh. Cacing sutera sudah bisa diberikan pada ikan cupang yang berumur di atas satu bulan. Pada saat tersebut, ikan cupang membutuhkan pakan yang mengandung lemak tinggi.
Pengambilan cacing tidak mudah karena tempat tinggalnya di lumpur sehingga sulit terlihat. Cacing yang baru didapatkan dari alam harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak membawa bibit penyakit kepada ikan cupang.