Pertanianku— Salah satu penyakit yang sering meresahkan peternak sapi perah adalah penyakit mastitis sapi. Penyakit ini bisa menyebabkan kerugian karena produksi sapi perah bisa menurun. Hal tersebut karena kualitas dan kuantitas susu menurun sehingga banyak sapi yang sudah terkena penyakit ini harus diapkir.
Penyakit mastitis sapi bisa menyebabkan penurunan produksi susu mencapai 15—30 persen per ekor sapi per laktasi.
Kasus penyakit mastitis paling banyak ditemui di lapangan adalah mastitis tipe subklinis atau tanpa gejala fisik pada tubuh sapi ataupun susu. Mastitis merupakan peradangan yang terjadi pada kelenjar susu. Penyakit ini memang bisa menimbulkan gejala atau tidak.
Gejala dari penyakit mastitis antara lain perubahan pada susu yang dihasilkan, mulai dari warna susu yang berubah menjadi kuning, kemerahan, hingga kecokelatan. Susu yang dihasilkan beraroma tidak sedap dan cairannya menjadi kental mirip seperti gelatin.
Sapi yang terinfeksi penyakit ini biasanya akan mengalami demam, penurunan nafsu makan, dan tubuhnya terlihat kurus. Jika penyakit ini sudah berlangsung sejak lama, bentuk ambing sapi bisa mengalami perubahan.
Ada beberapa penyebab mastitis, di antaranya infeksi bakteri dan benturan keras yang terjadi di bagian ambing. Ada banyak jenis bakteri yang bisa menyebabkan penyakit mastitis, di antaranya Streptococcus agalactiae, Streptococcus disgalactiae, Staphylococcuc aeureus, Esccherichia coli, Enterobacter aerogenes, dan Pseudomonas aeruginosa.
Penyakit mastitis juga bisa disebabkan oleh khamir dan kapang mikroskopik yang menginfeksi bagian ambing sapi. Namun, biasanya hal ini dapat menyebabkan mastitis subklinis.
Waspadai dengan perubahan pakan yang diberikan karena juga bisa menimbulkan penyakit mastitis.
Jika sapi Anda sudah terdeteksi penyakit ini, segera lakukan uji sensitivitas antibiotika. Selanjutnya, lakukan injeksi kombinasi penisilin, dihidrostreptomisin, deksametason, dan anthistamin yang bisa digunakan untuk pengobatan penyakit ini.
Penggunaan antibiotika dalam pengobatan penyakit bisa menekan pertumbuhan bakteri penyebab mastitis. Sementara itu, deksametason dan antihistamin dapat membantu mengurangi peradangan yang berada di bagian ambing.
Tindakan pencegahan penyakit mastitis bisa dilakukan dengan memerhatikan kondisi ambing sapi secara rutin.