Pertanianku— Kerapu macan biasanya dibudidayakan di dalam keramba jaring apung (KJA). Pembudidaya harus memberikan pakan secara rutin karena ikan terkurung di dalam KJA sehingga tidak mampu mencari makan sendiri. Pakan kerapu macan yang biasanya digunakan adalah moist pellet atau pelet basah.
Secara umum, pakan untuk kerapu macam ada dua, yakni ikan rucah dan pakan buatan yang terdiri atas pelet kering atau pelet basah.
Pakan ikan rucah yang kerap digunakan oleh para pembudidaya memiliki beberapa kekurangan. Seperti ketersediaan dan harga ikan rucah yang fluktuatif sehingga menyebabkan ketidakpastian stok, padahal pakan harus selalu tersedia selama masa perawatan. Belum lagi adanya persaingan dengan pembudidaya ikan lain yang menginginkan ikan rucah sebagai pakan ikan. Sudah terbatas, permintaannya tinggi.
Ikan rucah yang sudah dibeli harus disimpan dalam freezer agar tidak busuk, padahal tidak semua pembudidaya memilikinya. Selain itu, ikan rucah berpotensi tinggi untuk menularkan penyakit ke ikan kerapu macan yang ada di KJA. Penggunaan ikan rucah juga bisa menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal ini karena penangkapan ikan rucah secara berlebihan dikhawatirkan memutuskan rantai makanan ikan besar di laut.
Pakan buatan cenderung lebih stabil, baik dari komposisi nutrisinya maupun stok persediaannya. Selain itu, pakan buatan seperti moist pellet lebih mudah disimpan dan diberikan kepada ikan. Penggunaan pakan buatan juga tidak menimbulkan risiko pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, ada beberapa pembudidaya yang lebih memilih untuk menggunakan pakan buatan.
Biasanya, jika ikan terbiasa dikasih ikan rucah, penggunaan pakan buatan tidak bisa langsung menggunakan pelet kering. Ikan harus dibiasakan terlebih dahulu dengan pelet basah, lalu baru diganti dengan pelet kering.
Moist pellet untuk ikan kerapu macan sebaiknya mengandung formula yang dibutuhkan oleh ikan. Berikut ini formula moist pellet yang bagus untuk diberikan pada ikan kerapu macan.
Bahan-bahan:
- Ikan rucah 50 persen
- Tepung ikan 25 persen
- Tepung kepala udang 5 persen
- Tepung kedelai 5 persen
- Tepung terigu 8,5 persen
- Dedak halus 3 persen
- Minyak ikan + minyak kedelai (dengan perbandingan 2:1) 1,5 persen
- Vitamin mix 1,5 persen
- Vitamin C 0,02 persen
- Mineral mix 0,5 persen
- Proksimat dengan komposisi:
- Protein kasar 47 persen
- Lemak 11 persen
- Abu 17 persen
- Serat kasar 2,9 persen
- Energi total 18,7 kal/kg
- Kadar air 41—42 persen
