Kanguru Pohon Mantel Emas, Maskot PON XX yang Dilindungi

Pertanianku — Hewan kanguru biasanya identik dengan Australia, tetapi tahukah Anda bahwa di Papua juga ada kanguru yang disebut kanguru pohon mantel emas. Hewan yang terancam punah ini mulai terkenal saat dijadikan sebagai maskot PON XX 2020 yang akan diadakan di Papua.

kanguru pohon mantel emas
foto: Indonesia.go.id

Kanguru pohon mantel emas merupakan hewan marsupial atau mamalia berkantung. Kanguru ini pertama kali ditemukan oleh awak kapal Belanda yang tengah berlayar di pantai utara Papua Barat menuju Papua Nugini pada 1826. Mereka mengambil empat spesimen untuk diteliti di Eropa.

Kanguru dari Papua diberi nama ilmiah Dendrolagus untuk kanguru pohon Papua dan Thylogale untuk kanguru tanah Papua. Kedua jenis kangguru ini termasuk famili Macropodidae dan berbeda dengan kanguru yang berada di Australia serta walabi.

Kanguru yang ditemukan di Papua memiliki ukuran yang lebih kecil. Berat tubuhnya tidak lebih dari 6—20 kg, bahkan pernah ditemukan kanguru yang berbobot 3 kg. Ukuran tersebut hanya sepertiga dari kanguru yang ditemui di Australia.

Sesuai dengan namanya, kanguru pohon hidup di pohon dan memakan dedaunan serta biji-bijan yang ada di hutan, sedangkan kanguru tanah menjejak di tanah seperti kanguru yang ada di Australia.

Kanguru pohon mantel emas yang digunakan sebagai maskot PON (Pekan Olahraga Nasional) memiliki bulu yang pendek. Pada bagian pipi, leher, dan kaki berwarna kuning keemasan. Itu sebabnya kangguru ini diberi nama mantel emas. Sementara itu, pada bagian sisi bawah berwarna pucat. Panjang tubuh kanguru imut ini hanya sekitar 41—77 cm dengan panjang ekor mencapai 40—80 cm dan berat 7—15 kg.

Para ahli biologi memasukkan kanguru tersebut ke spesies kanguru pohon hias. Ada enam spesies untuk kanguru pohon, yakni Dendrolagus good fellow (kanguru pohon hias), Dendrolagus mbaiso (dingiso), Dendrolagus doriannus (kanguru pohon ndomea), Dendrolagus ursinus (Vogelkop tree), Dendrolagus inustus (kangguru wakera), dan Dendrolagus stellarum.

Dilansir dari Indonesia.go.id, jenis kanguru yang digunakan sebagai Maskot PON ditemukan pada 1990 oleh Pavel German di wilayah terpencil di Pegunungan Foja, Papua dan di Pegunungan Torrielli, Papua Nugini.

Kanguru pohon hias dan kanguru mbaiso termasuk kanguru yang hampir punah dan masuk red list International Union for Conversation of Nature (UICN) karena jumlahnya hanya sekitar 10—15 ekor setiap spesies. Saat ini semua genus Dendrolagus sudah termasuk satwa yang dilindungi.

Habitat kanguru di Papua adalah kawasan pantai dan hutan di dataran rendah hingga Puncak Jayawijaya. Salah satu ancaman terbesar hewan mungil menggemaskan ini adalah predator seperti ular piton, burung hantu besar, dan burung elang. Selain itu, penduduk lokal juga biasa menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Ancaman lain juga disebabkan oleh pembukaan lahan untuk perkebunan. Kondisi tersebut membuat populasinya menurun sebanyak 80 persen.