Indonesia Hanya Memiliki Petani Terampil Sebanyak 2,1 Juta Orang

Pertanianku – Saat ini pemerintah sedang meningkatkan jumlah petani terampil, guna mendongkrak produksi pertanian dan juga untuk mempercepat transformasi sektor pertanian tanah air. Untuk itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah mencatat jumlah petani subsisten atau petani swasembada, yang masuk kategori terampil baru sekitar 2,1 juta orang.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil mengatakan, ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi untuk mempercepat sektor pertanian. Di antaranya ketidakseimbangan dalam alokasi sumber daya faktor produksi, yaitu tanah dan petani terampil, ketidakseimbangan dalam berbagai tanaman yang ditanam, serta inefisiensi dalam pengolahan pascapanen dan logistik.

Sofyan melanjutkan, masalah sumber daya tanah berasal dari kenyataan bahwa produksi pangan terkonsentrasi di Pulau Jawa yang memiliki tanah paling subur, jaringan irigasi terbaik, serta punya proporsi tertinggi angkatan kerja terampil di negara ini.

“Sistem distribusi untuk produk makanan lebih berkembang daripada di luar Jawa karena jarak dekat relatif dari sumber produksi ke pasar akhir,” kata  Sofyan, seperti melansir Okezone (6/4).

Untuk itulah, Sofyan mengatakan bahwa Pulau Jawa adalah pulau yang paling padat penduduknya dengan kepemilikan lahan individu kurang dari 0,3 hektare per kapita.

“Tren pertumbuhan konversi lahan untuk proyek-proyek industri dan perumahan membuat lahan pertanian baru sulit atau mahal untuk menemukan,” tambahnya.

Lebih lanjut Sofyan menuturkan, saat ini sektor pertanian Indonesia masih memilih untuk memproduksi beras daripada tanaman lain. Di antara tiga tanaman pangan utama, padi telah menerima prioritas tertinggi dalam hal kebijakan pangan nasional, dua lainnya adalah jagung dan kedelai.