Langkah Mudah Budidaya Ikan Gabus

Pertanianku — Ikan gabus terkenal sebagai ikan kaya albumin yang merupakan salah satu protein penting bagi tubuh. Kepala ikan air tawar ini memang tampak seperti ular. Oleh karena itu, gabus juga sering dikenal dengan sebutan snakehead. Untuk Anda yang tertarik budidaya ikan gabus, simak ulasan berikut.

budidaya ikan gabus
foto: Pertanianku

Pemijahan

Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fiber. Anda bisa menggunakan bak berukuran panjang 5 m × 3 m × 1 m. Bak tersebut perlu dikeringkan terlebih dahulu selama 3—4 hari. Setelah itu, isi dengan air hingga setinggi 50 cm. Air harus dibiarkan mengalir selama pemijahan.

Anda dapat memasukkan eceng gondok untuk merangsang pemijahan. Tanaman ini bisa dimasukkan ke kolam hingga sebagian permukaan air tertutup. Selanjutnya, masukkan 30 ekor induk betina dan 30 ekor induk jantan, lalu biarkan induk memijah.

Setelah proses pemijahan selesai, Anda bisa mengambil telur dengan skunpet halus untuk ditetaskan. Telur tersebut akan mengapung di permukaan air. Seekor induk gabus betina mampu menghasilkan telur sebanyak 10.000—11.000 butir. Penetasan telur dapat dilakukan di akuarium berukuran 60 cm × 40 cm × 40 cm.

Penetasan telur

Akuarium yang akan digunakan harus dikeringkan selama dua hari, kemudian isi air besih setinggi 40 cm. Pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan dan setel pemanas air pada suhu 28°C. Masukkan telur dengan kepadatan 400—600 butir/m2. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 24 jam. Larva yang sudah menetas tidak perlu diberikan pakan selama dua hari karena masih memiliki kuning telur sebagai makanan cadangan.

Pemeliharaan larva

Setelah berumur dua hari, larva diberikan pakan berupa naupli artemia sebanyak 3 kali sehari. Ketika larva sudah berumur lima hari, larva diberikan pakan tambahan daphnia sebanyak 3 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, lakukan penyiponan setiap 3 hari sekali atau disesuaikan dengan kualitas air.

Pendederan

Pendederan dapat dilakukan di kolam tanah berukuran 200 m2. Kolam tersebut perlu dikeringkan selama 4—5 hari. Pastikan kolam memiliki kemalir selebar 40 cm dan tinggi 10 cm. Tebarkan 5—7 karung kotoran ayam/puyuh, kemudian isi air setinggi 40 cm dan biarkan selama 5 hari. Setelah itu, tebar 4.000 ekor benih pada pagi hari.

Dua hari kemudian berikan 1—2 kg pakan berupa tepung pelet atau pelet yang sudah direndam. Setelah tiga minggu, panen benih sudah bisa dilakukan.

Pembesaran

Pembesaran lebih bagus di kolam tembok, tetapi di kolam tanah pun sudah terbilang ideal asalkan kolam dilengkapi jaring di sekeliling pematang. Siapkan kolam berukuran 50—200 m2 berbentuk persegi. Kolam perlu dikeringkan selama 4—5 hari dan diperbaiki seluruh bagian kolam. Selanjutnya, buat kemalir selebar 40 cm dengan ketinggian 10 cm, lalu ratakan dasarnya dengan tanah.

Tebarkan kotoran puyuh/ayam sebanyak 5—7 karung, lalu isi air hingga ketinggian 40 cm. Biarkan kolam tersebut selama 5 hari. Selanjutnya, masukkan benih dengan padat tebar 50—150 ekor/m2. Berikan ikan pakan pelet dan pakan alternatif seperti keong mas, ikan kecil, dan udang kecil. Ikan sudah bisa dipanen setelah 4 bulan pemeliharaan.