Pacet, Wilayah yang Berpotensi Sebagai Penghasil Bawang Putih Nasional

Pertanianku Pacet Mojokerto mungkin masih belum menjadi daerah yang populer, tetapi faktanya, sejak 1974 daerah tersebut telah menjadi penghasil bawang putih lokal. Varietas yang biasa ditanam di daerah tersebut adalah lumbu hijau. Namun, kondisi buruk terjadi pada 1996. Kondisi pertanian bawang putih di daerah tersebut menurun akibat banyaknya bawang putih impor yang masuk.

pacet mojokerto
foto: pixabay

Hal tersebut menyebabkan harga bawang putih lokal menjadi tertekan karena adanya persaingan antarpetani bawang putih lokal. Akibatnya, para petani di Pacet mulai beralih ke komoditas pertanian lainnya, seperti ubi, bawang merah, dan komoditas lainnya.

Padahal, bawang putih asal Pacet terkenal dengan kualitasnya yang baik dengan aroma khas dan sangat pedas. Pacet merupakan satu-satunya kecamatan di Mojokerto yang menghasilkan bawang putih. Komoditas ini menjadi salah satu andalan bagi para petani sebagai sumber pemasukan yang menjanjikan.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang ingin meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan mengangkat kembali bawang putih lokal untuk mengurangi impor bawang putih. Berita ini menjadi kabar baik bagi para petani di Pacet yang selama dua dekade sudah berhenti menanam bawang putih secara luas.

“Komoditas bawang putih telah menjadi salah satu komoditas hortikultura yang berkontribusi terhadap inflasi nasional selain cabai dan bawang merah. Kebergantungan terhadap bawang putih impor akan menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan pada masa datang,” tutur Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Kebijakan yang dikeluarkan mulai membangkitkan semangat para petani untuk kembali mengembangkan usaha tani bawang putih. Saat ini sudah ada lahan pertanaman seluas 109 hektare yang mulai digunakan untuk menanam bawang putih. Sebagian besar terdapat di Desa Pacet dan sisanya dari Desa Petak.

Bawang putih yang ditanam di Desa Pacet ditanam di ketinggian rata-rata 450—600 mdpl. Daerah tersebut sudah didukung dengan sistem pengairan yang terus mengalir tiada henti. Bawang tersebut juga ditanam dengan pertimbangan musim yang tepat sehingga harga bawang putih yang sudah dipanen bisa lebih stabil.

Bawang putih asal Desa Pacet sebagian besar berukuran besar atau lebih dari 3 cm dengan persentase di atas 70 persen. Oleh karena itu, bawang ini cocok dijadikan sebagai benih untuk pengembangan kawasan bawang putih nasional.